Powered By Blogger

silahkan dibaca, kamu yang ke

Jumat, 19 Juli 2013

More than Words - Westlife

Saying I love you  
Is not the words I want to hear from you   
It's not that I want you  
Not to say, but if you only knew  
How easy it would be to show me how you feel 
More than words is all you have to do to make it real  
Then you wouldn't have to say that you love me  
Cos I'd already know
 
What would you do if my heart was torn in two 
More than words to show you feel  
That your love for me is real  
What would you say if I took those words away  
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you

Is more than words 
Is more than what you say
Is thing you do (oh yeah)

Is more than words 
Is more than what you say 
Is thing you do (oh yeah)

Now I've tried to talk to you and make you understand  
All you have to do is close your eyes  
And just reach out your hands and touch me  
Hold me close don't ever let me go  
More than words is all I ever needed you to show  
Then you wouldn't have to say that you love me  
Cos I'd already know

What would you do if my heart was torn in two  
More than words to show you feel  
That your love for me is real  
What would you say if I took those words away  
Then you couldn't make things new 
Just by saying I love you

When You Love Someone - Endah N Rhesa

I love you but it's not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
But you're still in my dream 
And I can't stand to wait ‘till nite is coming to my life 
But I still have a time to break a silence 
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you 
When you hold your love 
Don't ever let it go 
Or you will loose your chance
To make your dreams come true...

I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say... “hello”
And I can't stand to wait your love is coming to my life 
When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you 
When you hold your love
Don't ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true...

And I never thought that I'm so strong
I stuck on you and wait so long 
But when love comes it can't be wrong 
Don't ever give up just try and try to get what you want 
Cause love will find the way.... 

When you love someone
Just be brave to say that you want him to be with you 
When you hold your love 
Don't ever let it go 
Or you will loose your chance 
To make your dreams come true...

Senin, 17 Juni 2013

Cerita Calon Bidan Serba Nyeleh (CABEH) - Part 1

Pertama kali baca buku Ferdiriva yg judulnya CADO-CADO, jujur aja dr ceritanya hampir sm apa yg gue alamin sendiri sebagai calon bidan, bedanya ya dia pas koas, gue pas dinas.

jadi gini, semua berawal dr keinginan gue buat jd tenaga kesehatan, ya sebut saja bidan. ga pernah terpikirkan sebelumnya, jangankan terpikirkan, terbayangkan aja kaga, buat gue jadi bidan, masih awam banget sm jurusan ini, profesi ini juga. orang tua yang meyakinkan buat ambil jurusan ini, tapi dlm hati gue mikir, salah ngga ya gue jadi calon bidan?
Ini adalah pengalaman gue dr semester I-IV, lika-liku dinas, naik turun mood, susah senang jd mahasiswa kebidanan, tertulis disini...

***

Singkat cerita, setelah apa yg dilalui, tibalah di akhir semester I, kita dpt tugas observasi di puskesmas tentang mata kuliah Konsep Kebidanan. Excited tp ga ngerti jg seperti apa gambarannya, konon katanya dr cerita mahasiswa angkatan diatas gue, ya cuma sekedar ngeliat org bersalin aja, kedengerannya sih ga tegang, cuma liat doang mah selow~

gue dpt observasi di salah satu Puskesmas di Jakarta, wew~
Hari pertama dinas: Pakaian rapi, semangat 45, senyum 3 cm kanan kiri, persis kaya anggota DPRD yg menang pemilu, sumringah gitu, namanya juga anak semester I, dan kita naik elf (semacam mobil jemputan kelas atas gitu), kalo diibaratkan itu kondisi yg hampir mirip dgn TNI yg siap berangkat menuju medan perang, dr asrama kita dilepas dengan penuh haru oleh Mamih (sebutan org tua asuh kita di asrama, orangnya baik deh)... *sehh, kerudungan gue berkibar-kibar gitu*

belum juga napas, tiba-tiba temen satu tempat dinas ngomong kalo dosen pembimbing udah dateng, dia marah-marah karena kita telat, spontan yg tadinya happy berubah jd gemeteran, ibarat kata, baru jg menginjakkan kaki masa udah ditimpa bom atom~
kita turun terburu-buru dan pontang-panting kuadrat, bayangin aja, naik elf, pake hak sepatu 3 cm, dan hrs cepet sampe dlm puskesmas, pdhl kita diturunin agak jauh dr depan puskesmas, rempong deh, sumpeh...

"Eh, eh Bu Srimul mana?"
"Itu dia, stt, yg rapi, yg rapi", kata ketua kelompok gue..
"6S jgn lupa (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Sabar)"
gue : nyengir se nyengir-nyengirnya, mata berbinar-binar
Bu Srimul : "kamu ngapain disitu, udah ayo cepet masuk, udah telat, malah cengar-cengir"
gue: *retak*

selepas itu, kita masuk, ketemu sm CI RB, abis itu orientasi ruangan. ga lama kemudian, karena Bu Srimul ada acara jd dia pulang duluan. Kita bagi ruangan dan pertama kali gue dapet di bagian KB.

***
Di ruang KB, ada mahasiswa yg lg magang, trs bidannya 2 org, ramah-ramah bidannya.
Ada pasien pertama, behhh~ perasaan gue udah kaya kucing 3 hari ga makan trs ngeliat ikan asin...

Bidan: "Ade (ngeliat ke gue)"
gue: "iya ka"
bidan: "tolong pegangin anaknya ya"
gue: "Iya ka" (mata berbinar-binar) ----pdhl hanya disuruh menggendong anak bayi umur 3 bulan, perasaan gue kaya diobatkan sbg Presiden

*ibunya mau cek IUD gitu katanya, ga terlalu paham sih tp bidannya ngebolehin kita liat*

gue: "Ibu ayo semangat (sambil mainin tangan anaknya)"
ibunya: "aduh!"
seisi ruangan: "kenapa Bu?"
ibunya: "aduh itu anak saya diapain?"
gue: *cengo* "digendong ko bu, beneran deh." *hening*

terus menerus begitu sampai pasien ketiga, gue udah terampil bgt gendong bayi, pdhl sebelum ini, gue paling takut gendong bayi, berasa rapuh trs kecil bgt gitukan badannya...

pasien keempat, gue lg ga tugas gendong bayi, ya berarti obsevasi, ibunya mau pasang IUD...
dr alat yg disiapin itu masih asing bgt, ya mungkin karena pas semester I emang gue blm bljr KB, tp jd makin penasaran aja...
Proses dimulai:
1. bidannya melakukan PD
gue: *ngilu sendiri, nelen ludah sebisanya*
2. bidannya masukin spekulum
gue: *alamakjang, itu benda apaan, dimasukin ke 'itu', ciyusan? sumpe? sakit ga ya*
3. spekulum dikeluarin
gue: "aduduh"
4. spekulum kedua dimasukin
gue: "o my god! again?"
5. IUD dipasang
6. Spekulum dicopot
7. Selesai
pas selesai, gue membayangkan seolah-olah bidannya kaya Farah Quin dan bilang "Walla, This is it, Cara pasang IUd ala Bidan", trs pasiennya keluar sambil mengibaskan rambutnya...
demi apapun, gue bakal melalui tahap itutuh? duh...
Belum genap jam makan siang, temen gue sms.
"da, buruan turun ke RB, ada yg lg partus"

----- lanjut part 2------

























Senin, 09 Juli 2012

Asep..

sewaktu saya dinas di ruang mawar, banyak kisah inspiratif yang saya dapat, salah satunya kisah pengabdian seorang anak bernama Asep...

ayahnya datang ke ruang mawar ketika saya sedang dinas pagi...
terjadi obrolan kecil antara saya dengan kelurga itu..

"boleh saya tahu Bu, kenapa Bapak dirawat disini?"

"Dia ada masalah pernapasan..."

(bayangkan Bapak tersebut umurnya 47 tahun, dan beratnya hanya 30 kg)
kemudian si Ibu lanjut bercerita...

"Dia punya anak 5, tapi istrinya ninggalin dia sama anak-anaknya, kasian Dia udah 5 tahun gamau kerja, gamau makan, gamau ngapa-ngapain, makanya sampe gitu..."

Bapak tersebut punya seorang anak laki-laki, kira-kira berumur 15 tahun, namanya Asep, setiap hari dia merawat ayahnya, tidak hanya itu, dia juga merawat pasien lain yang minta disuapin atau sekedar ingin minta tolong dibelikan makanan di luar... 

Dia yang seusia itu, harus putus sekolah, harus bekerja untuk membantu ayahnya yang terkena penyakit paru, harus membantu adiknya, harus bolak balik mengurus keperluan ayahnya, membelikan obat ayahnya..
Dia yang seusia itu sudah tidak merasakan kehangatan keluarga yang utuh, kasih sayang ibu, dunia permainan anak seusianya...
Dia yang seusia itu harus menghadapi kenyataan bahwa dunianya tidak seberuntung kita...

Tapi dia tidak pernah mengeluh, dia tertawa, dia menyayangi ayahnya, dia bersyukur...

sementara saya berkaca pada diri sendiri, saya, yang perlu apa-apa tinggal meminta pada orang tua, bisa kuliah tanpa harus bekerja, tapi masih saja suka lupa dengan bersyukur...
saya, yang punya orang tua yang sangat menyayangi saya, tapi masih saja suka mengecewakannya...

alangkah Maha Baiknya Allah SWT... 

Sampai kepindahan saya ke ruang Catelya, Asep dan Ayahnya masih berada di RS. Tarakan, Ruang Mawar, Kamar 8305....

Terima kasih Asep dan Keluarga yang telah mengajarkan saya arti bersyukur...
Lekas sembuh Tn. Rahmat (ayah Asep)
Doaku menyertai kalian...

with pleasure
hilda :)


my new experience

long time no posting, and then, now i have many many many story toshare with you...

i have best experience in Tarakan Hospital since 6th june until 6th july...

the first 2 weeks i work at Rose Room, in 8th floor...
that room is place for tuberculosis disease...
and next 2 weeks, i work at Catelya Room, in 3rd floor...
that rom is place for heart disease...  

Sabtu, 04 Februari 2012

Tuhan, Angkat Sakitku

Sebuah percakapan kecil antara seorang ibu dan anaknya yang menderita Guillain Barre Syndrome

"Ma, kenapa banyak selang di tubuhku? Ada apa dengan tubuhku?"


"Sabar anakku, selang itu untuk membantumu..." jawabnya lirih


"Aku manusia mah, bukan robot. Aku sakit apa Ma?"


"Kau tidak sakit anakku, kau sehat..." jawabnya menahan tangis, melihat keadaan anaknya yang masih kecil bertarung dengan maut..


"Harus sampai kapan seperti ini Ma?


Sang ibu hanya memeluk anaknya, air matanya tak sanggup lagi dibendung...


"Ma, bolehkah aku menangis?"


"Tidak sayang, jangan menangis, menangis hanya akan membuatmu tambah sakit. Mama akan memberimu hadiah jika kamu tidak menangis!"
"Benar Ma?"


"Iya, memangnya kamu mau minta apa?"


"Aku mau minta mama angkat sakitku.. Aku tidak kuat Ma seperti ini.. Aku rindu bermain basket bersama teman-teman, kenapa harus aku sakit Ma?"


"Mama hanya manusia biasa dan terbatas Nak. Mama hanya bisa menyayangimu dan menjagamu tanpa bisa menyembuhkanmu. Itu kuasa Tuhan." sang ibu mencoba menahan tangis..


"Kalau gitu aku ingin bertemu Tuhan, dan meminta padanya untuk angkat sakitku.."


sang ibu hanya bisa memeluk tubuh anaknya yang lemah...getir perasaannya saat mendengar perkataan sang anak. cobaan ini begitu berat untuk dihadapi sang anak.

dalam hati ia berkata
dalam shalat ia terisak
"Mengapa harus anakku Ya Allah? Dia masih kecil, masa depannya masih panjang, mengapa bukan aku? Sembuhkan ia Ya Allah"

(Maha Besar cinta sang ibu kepada anaknya, ingatkah kalian akan itu?)

Tuhan mendengar doa anak itu dan ibunya. Ia menerima sang anak dalam pangkuannya yang Maha Penyayang. Ia mengangkat sang anak ke langit, bebas rasa sakit. Anak hawa yang dititipkannya kepada malaikat bernama Ibu. Tuhan Maha Baik dan Ia tahu yang terbaik....


Tulisan ini didedikasikan untuk Almh. Tissa Trinovia
Adik kelas yang hobi bermain basket dan ceria
Selamat jalan...

Diilhami dari tulisan Dwitasari :)


with pleasure
hilda :)

Jumat, 03 Februari 2012

memang pantas?

pantaskah kau berdiam diri dan terluka?
kau putus asa
kau menangisi yang telah lalu
kau kecewa dengan dirimu sendiri

memang pantas?
kau menyalahkan orang lain atas yang Tuhan takdirkan untukmu
kau meracuni dirimu dengan kata-kata penyesalan
kau menyalahkan dirimu sendiri

memang pantas?
masa lalu dijadikan alasan
kau berdiri tanpa melangkah dan terdiam
kau MERUGI 

kau adalah yang ditakdirkan untuk jadi pemenang
kau tak perlu menyesal 
masa lalu bukanlah untukjadi kambing hitam 

matamu sembab
menangisi yang tak pernah menangisimu
untuk apa semua itu?
buang-buang waktu

sadarilah
kau terlalu baik untuk menangis
kau terlalu kuat untuk terkikis
kau terlalu sempurna untuk ditinggalkan

Tuhan tak tidur
Dia mendengar doamu
ini hanya masalah waktu

biarlah cacian yang datang
kau tak mendosa dengan cacian
kau tak masuk neraka karena dikucilkan

jalani hidupmu
buat hidupmu berharga
baik buruknya tergantung kamu

lagipula mereka bukan tuhan
omongan mereka bukan ayat apalagi sabda
mereka merasa sempurna diatas segalanya

bersinarlah
diam dan tunjukkan
biarkan mereka dengan mulutnya sampai berbusa
apa pernah bunga lili peduli pada lumpur?
TIDAK, hidup ini masing-masing



with pleasure
hilda :)